Berbincang seru bagaimana prospek dan Pengembangan Bioenergi di Indonesia

Bonjour……

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, kalender sudah menunjukkan tanggal 20 Agustus saja. Sahabat semua juga ngerasain gitu kan yahh?? hehee kalo kita kaitkan ke arah nasionalisme nihh hehe, Hmmm…berarti sudah tiga hari berlalu dari hari kemerdekaan kita. Tapi euforia kemerdekaan masih terasa loh hingga hari ini. Sepertinya memang kebanyakan daerah menyelenggarakan acara 17-an di hari minggu ini. Gimana kemeriahan 17-an di daerah kamu? Boleh share cerita kamu di kolom koment ini loh hehe. Kalau di Cirebon rata-rata ngerayainnya hari ini dan tiap desa memiliki cara yang berbeda-beda dalam memeriahkannya. Di Desa saya tinggal, kebetulan saya tinggal di rumah Pak Camatnya langsung hehe, acaranya mengadakan pengajian dan Shalawatan. Karena dari pada ngadain acara panggung dangdut dan bakar kembang api alias berfoya-foya yang sangat tidak dianjurkan. Didesa tetangga diadakan beragam rangkaian lomba mulai yang diperuntukkan untuk anak-anak, remaja hingga dewasa hehe. And my favorite is always “Panjat Pinang”. Lomba ini selalu menajdi favorite setiap warga dan menjadi penutup dari semua rangkaian lomba. Yang terbaik memang selalu disimpan di akhir yaa hehe. Okay kitaaa balik ke topik bahasan yang seharusnya hehe, check it out!

Dari hari pertama kita udah bahas tentang energi terbarukan, khususnya bioenergi. Sebenarnya bagaimana sih prospek dan pengembangan Bioenergi di Indonesia? Mari kita tinjau dari beberapa hal berikut :

Bagaimana Peluang Bioenergi di Indonesia?

Sahabat tau bukan Indonesia ini memiliki sumber daya alam yang berlimpah ruah. Baik itu komponen Biotik dan Abiotiknya. Apalagi Biotiknya seperti  flora dan faunanya, dari ukuran mikroskopis hingga makroskopis. Seperti kemampuan tanaman menangkap energi langsung dari matahari dapat digunakan untuk menghasilkan bioenergi, yang dapat menghasilkan listrik dan/atau bahan bakar untuk menggantikan sumber energi tidak terbarukan. Selain kemampuan langsung tumbuhan dalam menyerap energi, dengan melalui pengolahan dan mengunakan teknologi yang sederhana dan mutakhir dapat pula menjadi sumber energi terbarukaan. Semua tergantung kepada Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh bangsa ini. Jangan terbentur dengan masalaha klasik yaitu sumber pendanaan penelitian di Indonesia. Dengan perencanaan dan pengelolaan yang tepat, energi berbasis biomassa (bioenergi) dapat menjadi bagian dari solusi untuk mengurangi pemanasan global, disamping memberikan banyak manfaat sosioekonomi dan lingkungan kepada masyarakat pedesaan dan perkotaan. Sehingga peluang bioenergi seharusnya sangat besar dan menajnjikan dimasa kini dan masa depan. Apalagi bioenergi tidak hanya dapat diproduksi dari tumbuhan atau faktor biotik saja. Seperti faktor abiotik misalnya lahan yang curam, terdegradasi dan ditinggalkan. sebagai contoh : Pemanfaatan secara hati-hati lahan terdegradasi dan yang ditinggalkan untuk memproduksi biomassa dapat menghasilkan bahan bakar tanpa mengakibatkan dampak negatif pada tanaman pangan dan degradasi lahan. Selain itu untuk peluang pada sarana berbasis hutan untuk memproduksi bioenergi (mis. wanatani, reforestasi dan aforestasi) dapat membantu menangani berbagai tantangan lingkungan penting, misalnya dengan membalikkan kehilangan biodiversitas, menstabilkan lahan, mengurangi erosi tanah dan banjir dan menyediakan peluang ekonomi bagi masyarakat
pedesaan. Sehingga, produksi bioenergi bisa mensejahterakan kehidupan masyarakat.

 Tantangan Bioenergi Masa Mendatang

Sahabat harus tau bahwa, perencanaan produksi bioenergi yang buruk dapat mengarah pada degradasi hutan alam yang lebih buruk yang dapat memengaruhi penghidupan penduduk yang bergantung pada hutan; hal ini dapat meningkatkan konflik lahan dan mengurangi biodiversitas. Bioenergi dan produksi pangan dapat saling bersaing untuk lahan, yang akan meningkatkan harga komoditas pangan, kelaparan dan ketidakamanan pangan jika yang berhubungan tanaman pangan, sandang dan papan. Sehingga dibutuhkan perencanan yang matang dan benar-benar memiliki kesiapan yang bagus dalam memproduksi Bioenergi. Namun, masih banyak sumber bioenergi yang dapat diproduksi tanpa memengaruhi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Hanya sedikit dari persentase tumbuhan yang konsumsi oleh manusia dari total keseluruhan ratusan ribu spesies yang belum dijelajahi dan diteliti oleh manusia. So, masih sangat besar kesempatan dan potensi untuk mencari objek sebagai produksi bioenergi. Tenang sahabat, penjelajahan tentang bioenergi masih terbuka luas untuk bumi pertiwi ini nan kaya akan sumber daya alam.

Apasih keuntungan menggunakan Bioenergi ?

Sahabat harus  banget tau bahwa penggunaan bioenergi dipandang lebih aman dan berkelanjutan daripada sistem yang mengandalkan bahan bakar fosil. Telah kita ketahui bahwa biasanya Indonesia mengekspor sumberdaya alam dalam bentuk mentah dan mengimpor energi non fosil dalam bentuk produk energi olahan tekhnologi mumpuni. So, jika bangsa kita dapat mengolah sendiri energi terbarukannya tanpa perlu mengimpor lagi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan permintaan energi nasional secara menyeluruh. Hal ini dapat tercipta dengan adanya keterlibatan dukungan dari berbagai pihak khususnya  kebijakan dan legislasi nasional diharapkan dapat mendorong produksi bioenergi untuk memperoleh ketahanan energi dan pemenuhan-mandiri. Dukungan berupa materil dapat menunjang berbagai kemajuan teknologi akan meningkatkan ketersediaan bioenergi; dan sistem bioenergi yang terkelola secara baik berpotensi menyokong pembangunan dan bermanfaat bagi lingkungan dan terciptanya kesempatan kerja.

Perkembangan Terbaru seputar Bioenergi

Berikut informasi yang harus sahabat ketahui seputar Bioenergi di tahun 2017 ini, agar sahabat semua tidak ketinggalan seputar perkembangan Bioenergi. Silahkan dibaca, jika ingin informasi lebih lanjut silahkan klik link di “Referensi”  karena berita yang saya tuliskan di kutip dari sumber yang telah di cantumkan dibagian referensi.

  1. Teknologi Produksi Ban Mobil dari Biomassa

Dikutip dari koran-jakarta.com/pada 8 agustus 2017 lalu yang berjudul “Teknologi Produksi Ban Mobil dari Biomassa”. 
Ban mobil konvensional di pandang tidak ramah lingkungan karena didominasi bahan bakar fosil. Yang mutakhir, kini teknologi prosuksi dihasilkan dari pohon dan rumput.  Ban mobil yang dihasilkan dari biomassa seperti pepohonan dan rerumputan ini, nantinya akan identik dengan ban mobil yang ada sekarang. Susunan, warna, bentuk, dan kinerja kimia tidak berbeda dengan ban yang saat ini ada di pasaran.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh pakar dari University of Minnesota, berhasil mengembangkan sebuah teknologi baru yang mampu memproduksi ban mobil dari pepohonan dan rerumputan. Teknologi ini, nantinya dapat mengalihkan industri produksi ban ke penggunaan sumber daya terbarukan yang sangat mudah ditemukan.

Teknologi ini telah dipatenkan oleh University of Minnesota.‎

2. Gunakan Biomassa, PLN Siap Pasok Setrum untuk Sektor Industri di Kalimantan

Di kutip dari TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT PLN (Persero) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) penyediaan tenaga listrik dan pengembangan potensi biomassa di Kalimantan.Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN Machnizon Masri menjelaskan daya mampu listrik Sistem Khatulistiwa di Kalimantan Barat, Sistem Barito di Kalimantan Selatan, dan Sistem Mahakam di Kalimantan Timur saat ini mencapai 1.646 Mega Watt (MW).Sedangkan konsumsi listrik masyarakat atau beban puncak listrik mencapai 1.215 MW, sehingga surplus daya mencapai 430 MW.”Dengan surplus daya tersebut, PLN memiliki kemampuan lebih untuk melayani permintaan suplai listrik, baik dari masyarakat maupun industri dan bisnis supaya investasi makin berkembang,” ujar Machnizon, Selasa (1/8/2017).Pada penandatanganan MoU ini, PLN berkomitmen menydiakan tenaga listrik untuk pengembangan kawasan pelabuhan, pengolahan Crude Palm Oil (CPO), pertambangan, kawasan industri, industri baja, kota mandiri, pusat perbelanjaan, pelabuhan, apartemen, hotel, pabrik semen dan perkantoran.

3. Mahasiswa UMY Ciptakan Kompor Gasifikasi Ergonomi Ramah Lingkungan

Kompor gasifikasi ergonomi atau Kogami merupakan rancangan dari kelompok Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta Universitas Muhammadiyah Yogyakarta , mereka menciptakan kompor gasifikasi ergonomi yang memanfaatkan potensi energi alternatif biomassa yang bertujuan untuk memanfaatkan biomassa padat. Sumber bahan bakar yang digunakan seperti serpihan kayu atau batok kelapa. Kompor tersebut bisa beroperasi secara kontinu. Selain itu, kompor tersebut juga dilengkapi dengan teknologi plasma termal yang memudahkan dalam penyalaan api seperti pada penggunaan kompor elpiji. Selain menggunakan bahan bakar yang dapat diperbarui dan memaksimalkan potensi energi alternatif di Indonesia yang belum digunakan secara penuh, Kogami juga akan memenuhi kebutuhan terhadap “green kitchen” dengan hasil pembakaran yang lebih ramah lingkungan. Tim PKM-KC dari UMY ini  berharap dengan adanya Kogami tersebut dapat mengembangkan teknologi kompor gasifikasi yang sudah ada dan mengurangi ketergantungan pemakaian elpiji.

So, gimana dengan sahabat tif sekaligus merangkap sebagai sahabat energi?? Semoga postingan hari ini bermanfaat buat kita semua yahhh. Terus ikutan postingan berikutnya ya.

Danke 😀

Referensi :

www.esdm.go.id.

[CIFOR]. 2016. Sistem bioenergi berkelanjutan untuk memulihkan dan
menaikkan nilai lahan terdegradasi. BRIEF. No. 39.

https://www.cifor.org/

http://www.koran-jakarta.com/teknologi-produksi-ban-mobil-dari-biomassa/

http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/08/01/gunakan-biomassa-pln-siap-pasok-setrum-untuk-sektor-industri-di-kalimantan?page=1

http://www.netralnews.com/news/pendidikan/read/9151/mahasiswa.umy.ciptakan.kompor.gasifikasi

Satu respons untuk “Berbincang seru bagaimana prospek dan Pengembangan Bioenergi di Indonesia

Tinggalkan komentar